BERANDEP: Semangat Gotong Royong Membangun Kampung

 Istiah “Berandep” hampir sama dengan gotong royong, dan biasa digunakan dalam berladang bagi masyarakat Simpang / orang Simpang bahkan Kayong utara pada umumnya. Lebih jelasnya istilah berandep ialah gotong royong dengan sistem bergilir.


Randep
, kata dasar dari berandip, biasanya disepakati dengan jumlah anggota randep. Anggotanya bisa dalam satu hamparan, bisa juga beda hamparan ladang atau sawah . Penetapan jatah/waktu randep ke siapa, bisa ditentukan dengan musyawarah, bisa juga dengan cara undian. Misalnya anggota randep terdiri dari 10 orang, berarti butuh waktu 10 hari untuk berandep. Karena masing-masing anggota, alokasi waktu satu atau setengah hari. Jika sudah habis pergiliran berandepnya selama 10 hari, jadwal dan kesepakatan randep bisa disepakti kembali oleh anggota randep. Cara ini akan mempercepat kerja petani, baik dari mulai membuka lahan (nebas), nandur dan sebagainya.

Biasanya yang dapat giliran randep, akan menyediakan konsumsi, baik berupa makanan ringan, nasi, rebus ubi, rebus pisang, pisang goreng atau lainnya. Yang terpenting bukan soal makannya, tetapi semangat kebersamaan diantara mereka. 

Dari tradisi “Berandep” ini, kita menyadari bahwa ternyata para leluhur ataupun nenek moyang kita telah mewarisi nilai nilai penting dalam menata kehidupan sosial bermasyarakat. Nilai kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan dan senasib sepenanggungan adalah modal dasar untuk kita  bisa bersama sama uuntuk maju.

Tidak salah apabila kita hari ini, sejenak merenung atas nilai nilai budaya dan kearifan lokal yang telah diukir oleh para leluhur kita, untuk dapat direfleksikan kembali semangatnya.  Maka dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan, melalui pesta demokrasi ini kita jalani proses ini dengan penuh santun, jujur dan riang gembira.

Posting Komentar

0 Komentar